Kamis, 08 Desember 2016

Judul                : Review Contoh Desain Komunikasi Visual & Seni Murni
Bab                   : Penulisan 3
Nama                : Chyntia Dwinovita
NPM                 : 52414396
Kelas                 : 3IA22
Mata Kuliah     : Desain Pemodelan Grafik #
Nama Dosen     : Syefani Rahma Deski

Contoh Desain Komunikasi Visual
Pada review contoh desain komunikasi visual membahas mengenai salah satu contoh yaitu mengenai brosur. Brosur adalah suatu alat untuk promosi barang, jasa dan lain-lain, yang terbuat dari kertas yang dimana di dalamnya terdapat sejumlah informasi dan juga penawaran mengenai jasa atau produk tersebut. Brosur juga suatu alat publikasi resmi dari perusahaan yang berbentuk cetakan, yang berisi berbagai informasi mengenai suatu produk, layanan, program dan sebagainya, yang dimana ditujukan kepada pasar sasaran atau sasaran tertentu.
                                                   contoh brosur


Cara menyampaikannya di bagikan secara gratis kepada pelanggan atau masyarakat dengan tujuan untuk memperkenalkan secara lebih jelas dan rinci mengenai produk, layanan, program dan sebagainya untuk membantu upaya pemasaran ataupun marketing public relations.
A.    Fungsi brosur, dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu :
1. Yang pertama Fungsi informatif adalah brosur biasanya dipakai untuk menginformasikan kepada para konsumen potensial kamu berkaitan dengan perusahaan kamu. Informasi ini berkaitan dengan presentasi perusahaan kamu, produk baru atau layanan yang perusahaan yang ingin kamu tawarkan, ataupun perubahan terbaru dalam nama perusahaan kamu, dan lain-lain.
2.  Lalu yang kedua Fungsi iklan adalah brosur benar-benar sangatlah penting sebagai alat iklan atau alat promosi, yang menarik dan juga memungkinkan kamu untuk mempromosikan satu atau lebih produk maupun jasa.
3. Dan yang ketiga Fungsi Identifikasi adalah desain dari brosur yang baik memungkinkan kamu untuk mempertahankan kriteria yang sama melalui semua brosur perusahaan kamu. Jika kriteria tersbut (kadang disebut dengan konsep) disatukan dalam semua jenis brosur, itu akan membuat perusahaan kamu sangat mudah di identifikasi. Ini akan memberikan prestise dan juga kredibilitas perusahaan kamu. Hal ini sangat penting untuk brosur perusahaan kamu tidak hanya memiliki “konsep”, akan tetapi juga memiliki logo, sebuah logo yang dirancang dengan baik sangatlah penting bagi setiap perusahaan, yaitu salah satu langkah pertama untuk memulai kampanye iklan.

B.     Ciri-ciri brosur, antara lain :
1. Dibuat bertujuan untuk meniformasikan, mengedukasi, dan membujuk atau mempengaruhi orang/pelanggan untuk membeli atau mengadopsi pesan yang disampaikan.
2.  Di terbatikan hanya sekali, akan tetapi bisa di cetak ulang berkali-kali baik dengan diperbarui maupun tidak.
3.  Brosur harus bisa menarik perhatian pelanggan atau publiknya.
4.  Mempunyai sistem distribusi sendiri yang bukan merupakan bagian dari media lainnya.
5.  Copynya harus jelas serta desainnya haruslah menarik.

Contoh Seni Murni
Pada review contoh seni murni membahas mengenai salah satu contoh yaitu mengenai lukisan. Lukisan adalah karya seni rupa dua dimensi yang proses pembuatannya dilakukan dengan memulaskan cat dengan alat kuas lukis, pisau palet atau peralatan lain, yaitu memulaskan berbagai warna dan nuansa gradasi warna, dengan kedalaman warna tertentu juga komposisi warna tertentu dari bahan warna pigmen warna dalam pelarut (atau medium) dan gen pengikat (lem) untuk pengencer air, gen pegikat berupa minyak linen untuk cat minyak dengan pengencer terpenthin, pada permukaan (penyangga) seperti kertas, kanvas, atau dinding. 
Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, lukisan bukan hanya dalam bentuk dua dimensi saja, tetapi ada juga yang tiga dimensi. Hasil karya seni rupa murni ini termasuk salah satu hasil karya seni rupa yang memiliki nilai jual yang tinggi karena nilai estetika yang dikandungnya, semakin tua usia lukisan semakin mahal harganya. Dengan proses yang bisa dibilang cukup rumit dan membutuhkan banyak waktu sehingga akan menghasilkan karya seni yang mempunyai nilai tinggi untuk karya tersebut.

A.    Macam – macam Aliran Pada Lukisan
Seni lukis mempunyai beragam aliran yang semakin hari semakin berkembang. Seiring perkembangannya tersebut, munculah aliran-aliran dalam seni lukis yang berpengaruh di dunia. Berikut ini macam-macam dan contoh aliran-aliran dalam seni lukis yang paling terkenal di dunia :
1.   Naturalisme adalah aliran seni lukis yang menggambarkan segala sesuatu sesuai dengan alam nyata atau alami.
contoh lukisan naturalisme

2.     Romantisme adalah aliran seni lukis tertua dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Hasil karya dari aliran seni lukis ini biasanya terkesan untuk membangkitkan kenangan keindahan atau romantis di setiap objek yang dihasilkan. Objek yang paling sering dieksplor pada aliran seni lukis romantisme, biasanya berlatar belakang alam.
contoh lukisan romantisme

3.    Kubisme adalah aliran seni lukis yang lebih cenderung melakukan abstraksi suatu objek ke dalam berbagai macam bentuk geometri demi mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu seorang tokoh yang paling terkenal dalam aliran seni lukis kubisme adalah Pablo Picasso.
contoh lukisan kubisme

Sumber : http://pratamaasport.blogspot.co.id/2016/09/desain-komunikasi-visual-vs-seni-murni.html

Kamis, 01 Desember 2016

Judul                         : Desain Komunikasi Visual
Bab                            : Tugas 3
Nama                         : Chyntia Dwinovita
NPM                          : 52414396
Kelas                          : 3IA22
Mata Kuliah              : Desain Pemodelan Grafik #
Nama Dosen              : Syefani Rahma Deski

Desain Komunikasi Visual
1.      Pengertian Desain Komunikasi Visual
Jika kita memulai mendefinisikan  Desain Komunikasi Visual  ditinjau dari asal kata (etimologi) istilah ini terdiri dari tiga kata, desain diambil dari kata “designo” (Itali) yang artinya gambar. Sedang dalam bahasa Inggris desain diambil dari bahasa Latin designare) yang artinya merencanakan atau merancang. Dalam dunia seni rupa istilah desain dipadukan dengan reka bentuk, reka rupa, rancangan atau sketsa ide. Kemudian kata komunikasi artinya menyampaikan suatu pesan dari komunikator (penyampaian pesan) kepada komunikasi (penerima pesan) melalui suatu media dengan maksud tertentu.
Komunikasi sendiri berasal dari bahasa Inggris communication yang diambil dari bahasa Latin “communis” yang berarti “sama” (Bahasa Inggris: common). Kemudian komunikasi kemudian dianggap sebagai proses menciptakan suatau kesamaan (commonness) atau suatau kesatuan pemikiran antara pengirim (komunikator) dan penerima (komunikan).
Sementara kata visual bermakna segala sesuatu yang dapat dilihat dan direspon ileh indera penglihatan kita, yaitu mata. Berasal dari kata Latin “videre” yang artinya melihat kemudian dimasukkan ke dalam Bahasa Inggris visual.
Jadi, pengertian Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa komunikasi visual berupa pengolahan pesan-pesan untuk tujuan sosial atau komersial, dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada individu atau kelompok lainnya. Pesan dapat berupa informasi produk, jasa atau gagasan yang disampaikan kepada target audience, dalam upaya peningkatan usaha penjualan, peningkatan citra dan publikasi program pemerintah.

2.      Sejarah Desain Komunikasi Visual
Sejak jaman pra-sejarah manusia telah mengenal dan mempraktekkan komunikasi visual. Bentuk komunikasi visual pada jaman ini antara lain adalah piktogram yang digunakan untuk menceritakan kejadian sehari-hari pada Jaman Gua (Cave Age), bentuk lain adalah hieroglyphics yang digunakan oleh bangsa Mesir. Kemudian seiring dengan kemajuan jaman dan keahlian manusia, bentuk-bentuk ini beralih ke tulisan, contohnya prasasti, buku, dan lain-lain. Dengan perkembangan kreatifitas manusia, bentuk tulisan ini berkembang lagi menjadi bentuk-bentuk yang lebih menarik dan komunikatif, contohnya seni panggung dan drama; seperti sendratari Ramayana, seni pewayangan yang masih menjadi alat komunikasi yang sangat efektif hingga sekarang.
          Sebagai suatu profesi, Desain Komunikasi Visual baru berkembang sekitar tahun 1950-an. Sebelum itu, jika seseorang hendak menyampaikan atau mempromosikan sesuatu secara visual, maka ia harus menggunakan jasa dari bermacam-macam “seniman spesialis”.Spesialis - spesialis ini antara lain adalah visualizers (seniman visualisasi), typographers (penata huruf), yang merencanakan dan mengerjakan teks secara detil dan memberi instruksi kepada percetakan, illustrators, yang memproduksi diagram dan sketsa dan lain-lain.
          Dalam perkembangannya, Desain Komunikasi Visual telah melengkapi pekerjaan dari agen periklanan dan tidak hanya mencakup periklanan, tetapi juga desain majalah dan surat kabar yang menampilkan iklan tersebut. Desainer komunikasi visual telah menjadi bagian dari kelompok dalam industri komunikasi sampai dunia periklanan, penerbitan majalah dan surat kabar, pemasaran dan hubungan masyarakat (public relations).
Desain Komunikasi Visual baru populer di Indonesia pada tahun 1980-an yang dikenalkan oleh desainer grafis asal Belanda bernama Gert Dumbar. Karena menurutnya desain grafis tidak hanya mengurusi cetak-mencetak saja. Namun juga mengurusi moving imageaudio visualdisplay dan pameran. Sehingga istilah desain grafis tidaklah cukup menampung perkembangan yang kian luas. Maka dimunculkan istilah desain komunikasi visual seperti yang kita kenal sekarang ini.

3.      Perbedaan Desain Komunikasi Visual dan Seni Murni
Desain Komunikasi Visual :
a.       Menghadapi lebih dari satu pengamat.
b.      Bertujuan untuk memuaskan seseorang atau sekelompok orang.
c.   Dapat memahami dan menginterpretasikan permintaan seseorang atau sekelompok orang ke dalam suatu karya desain.
d.    Menggerakkan sekelompok orang untuk menghadiri suatu acara mengikuti petunjukan, memahami peta suatu lokasi atau membeli suatu produk.
e.     Informasinya bersifat universal (dapat dimengerti semua orang).

Contoh Desain Komunikasi Visual
1.      Ilustrasi
Ilustrasi adalah suatu bidang dari seni yang berspesialisasi dalam penggunaan gambar yang tidak dihasilkan dari kamera atau fotografi (nonphotographic image) untuk visualisasi. Dengan kata lain, ilustrasi yang dimaksudkan di sini adalah gambar yang dihasilkan secara manual.

2.      Simbol
Simbol sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi untuk menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan, contohnya sebagai komponen dari signing systems sebuah pusat perbelanjaan. Untuk menginformasikan letak toilet, telepon umum, restoran, pintu masuk dan keluar, dan lain-lain digunakan simbol.

3.      Fotografi
Fotografi sering dipakai selain karena permintaan klien, juga karena lebih “representatif”. Contohnya jika sebuah majalah yang memuat tentang wawancara dengan seorang bintang sinetron yang sedang naik daun, maka akan digunakan foto dari bintang itu untuk menunjang desain di samping isi berita itu sendiri. Contoh lain, untuk menggambarkan sebuah tempat berlibur dalam sebuah brosur biro perjalanan, jika menggunakan ilustrasi hasilnya tidak akan semenarik dibandingkan dengan foto.


 Seni Murni : 
      a.    Pengamatnya hanya satu, yaitu seniman itu sendiri.
     b.   Ekspresi emosi dan perasaan dari seniman itu sendiri yang bertujuan untuk memuaskan diri seniman tersebut.
c.    Informasinya bersifat emosional, yang berarti tidak harus dapat diartikan dan dibaca oleh orang lain.

      Contoh Seni Murni
1.      Lukisan
Lukisan adalah sebuah karya seni rupa dua dimensi yang dibuat dengan media lukis, seperti kanvas, kertas dan lain sebagainya, yang dibuat dengan menggunakan beberapa macam alat lukis seperti pensil, cat air, cat akrilik, kuas dan lain sebagainya. Hasil karya seni rupa murni ini termasuk salah satu hasil karya seni rupa yang memiliki nilai jual tinggi karena nilai estetika yang dikandungnya.

2.      Patung
Patung merupakan hasil karya seni rupa murni yang berbentuk tiga dimensi dan dibuat dengan menggunakan teknik tertentu yang biasanya tergantungan dengan media dan juga alat yang digunakan. Patung itu sendiri biasanya terbuat dari bahan-bahan seperti kayu, logam, batu alam dan lain sebagainya.

3.      Ukiran
Ukiran atau yang disebut juga dangan seni memahat batu ataupun kayu menjadi sebuah bentuk karya seni yang indah. Seni ukir biasanya berbentuk hewan dan tumbuhan. Pada zaman dahulu, seni ukir lebih cenderung masuk ke dalam seni terapan.

4.   Elemen – elemen Desain Komunikasi Visual
          1.      Ilustrasi
Ilustrasi adalah suatu bidang dari seni yang berspesialisasi dalam penggunaan gambar yang tidak dihasilkan dari kamera atau fotografi(nonphotographic image) untuk visualisasi. Dengan kata lain, ilustrasi yang dimaksudkan di sini adalah gambar yang dihasilkan secara manual.
Pada akhir tahun 1970-an, ilustrasi menjadi tren dalam Desain Komunikasi Visual. Banyak orang yang akhirnya menyadari bahwa ilustrasi dapat juga menjadi elemen yang sangat kreatif dan fleksibel, dalam arti ilustrasi dapat menjelaskan beberapa subjek yang tidak dapat dilakukan dengan fotografi, contohnya untuk menjelaskan informasi detil seperti cara kerja fotosintesis.
Seorang ilustrator seringkali mengalami kesulitan dalam usahanya untuk mengkomunikasikan suatu pesan menggunakan ilustrasi, tetapi jika ia berhasil, maka dampak yang ditimbulkan umumnya sangat besar. Karena itu suatu ilustrasi harus dapat menimbulkan respon atau emosi yang diharapkan dari pengamat yang dituju. Ilustrasi umumnya lebih membawa emosi dan dapat bercerita banyak dibandingkan dengan fotografi, hal ini dikarenakan sifat ilustrasi yang lebih hidup, sedangkan sifat fotografi hanya berusaha untuk “merekam” momen sesaat.

2.     Simbolisme
Simbol telah ada sejak adanya manusia, lebih dari 30.000 tahun yang lalu, saat manusia prasejarah membuat tanda-tanda pada batu dan gambar-gambar pada dinding gua di Altamira, Spanyol. Manusia pada jaman ini menggunakan simbol untuk mencatat apa yang mereka lihat dan kejadian yang mereka alami sehari-hari.
Simbol sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi untuk menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan, contohnya sebagai komponen dari signing systems sebuah pusat perbelanjaan. Untuk menginformasikan letak toilet, telepon umum, restoran, pintu masuk dan keluar, dan lain-lain digunakan simbol.
Bentuk yang lebih kompleks dari simbol adalah logo. Dan logo itu sendiri adalah identifikasi dari sebuah perusahaan, karena itu suatu logo mempunyai banyak persyaratan dan harus dapat mencerminkan perusahaan itu. Seorang desainer harus mengerti tentang perusahaan itu, tujuan dan objektifnya, jenis perusahaan dan image yang hendak ditampilkan dari perusahaan itu. Selain itu logo harus bersifat unik, mudah diingat dan dimengerti oleh pengamat yang dituju.

3.     Fotografi
Ada dua bidang utama di mana seorang desainer banyak menggunakan elemen fotografi, yaitu penerbitan (publishing) dan periklanan (advertising). Beberapa tugas dan kemampuan yang diperlukan dalam kedua bidang ini hampir sama. Menurut Margaret Donegan dari majalah GQ, dalam penerbitan (dalam hal ini majalah) lebih diutamakan kemampuan untuk bercerita dengan baik dan kontak dengan pembaca; sedangkan dalam periklanan (juga dalam majalah) lebih diutamakan kemampuan untuk menjual produk yang diiklankan tersebut.
Kriteria seorang fotografer yang dibutuhkan oleh sebuah penerbitan juga berbeda dengan periklanan. Dalam penerbitan, fotografer yang dibutuhkan adalah mereka yang benar-benar kreatif dalam “bercerita”, karena foto-foto yang mereka ambil haruslah dapat “bercerita” dan menunjang berita yang diterbitkan. Sedangkan dalam periklanan, fotografer yang dibutuhkan adalah mereka yang kreatif dan jeli, serta mempunyai keahlian untuk bervisualisasi. Contohnya, jika sebuah penerbit hendak menerbitkan berita tentang perampokan, maka fotografer harus berusaha untuk mengambil foto-foto yang dapat menunjang berita tersebut, misalnya suasana di sekitar tempat kejadian, korban, saksi mata dan lain-lain. Jika sebuah perusahaan periklanan hendak mempromosikan suatu parfum wanita yang berkesan anggun dan lembut, maka fotografer harus dapat mengambil foto-foto yang menonjolkan keanggunan dan kelembutan dari parfum tersebut, misalnya dengan latar  belakang kain sutra dengan warna-warna pastel yang berkesan lembut.
 Fotografi sering dipakai selain karena permintaan klien, juga karena lebih “representatif”. Contohnya jika sebuah majalah yang memuat tentang wawancara dengan seorang bintang sinetron yang sedang naik daun, maka akan digunakan foto dari bintang itu untuk menunjang desain di samping isi berita itu sendiri. Contoh lain, untuk menggambarkan.

4.     Tipografi
Tipografi adalah seni menyusun huruf-huruf sehingga dapat dibaca tetapi masih mempunyai nilai desain. Tipografi digunakan sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata (lisan) ke dalam bentuk tulisan (visual). Fungsi bahasa visual ini adalah untuk mengkomunikasikan ide, cerita dan informasi melalui segala bentuk media, mulai dari labelpakaian, tanda-tanda lalu lintas, poster, buku, surat kabar dan majalah. Karena itu pekerjaan seorang tipografer (penata huruf) tidak dapat lepas dari semua aspek kehidupan sehari-hari.
   Menurut Nicholas Thirkell, seorang tipographer terkenal, pekerjaan dalam tipografi dapat dibagi dalam dua bidang, tipografer dan desainer huruf (type designer). Seorang tipografer berusaha untuk mengkomunikasikan ide dan emosi dengan menggunakan bentuk huruf yang telah ada, contohnya penggunaan bentuk Script untuk mengesankan keanggunan, keluwesan, feminitas, dan lain-lain. Karena itu seorang tipografer harus mengerti bagaimana orang berpikir dan bereaksi terhadap suatu image yang diungkapkan oleh huruf-huruf. Pekerjaan seorang tipografer memerlukan sensitivitas dan kemampuan untuk memperhatikan detil. Sedangkan seorang desainer huruf lebih memfokuskan untuk mendesain bentuk huruf yang baru.
         Saat ini, banyak diantara kita yang telah terbiasa untuk melakukan visualisasi serta membaca dan mengartikan suatu gambar atau image. Disinilah salah satu tugas seorang tipografer untuk mengetahui dan memahami jenis huruf tertentu yang dapat memperoleh reaksi dan emosi yang diharapkan dari pengamat yang dituju. contoh dari penggunaan typografi yang benar sudah saya jelaskan sebelumnya.

5.     Layout
       Layout menjadi elemen yang terakhir dan sangat penting, dimana kita dituntut untuk bisa mengolah ruang kosong pada suatu bidang untuk dijadikan media desain yang mudah dibaca dan agar tidak membuat si pembaca menjadi cepat lelah ketika membaca/ melihat desain yang kita buat  dikarenakan tata letak yang tidak bagus (tidak nyaman dipandang) . Hal yang mempengaruhi agar menjadi desain yang baik dan benar (layout) ada beberapa faktor yaitu :
1.     Keseimbangan
2.     Kesatuan
3.     Irama
4.     Tekanan
Sumber :
http://carajuki.com/pengertian-dan-contoh-seni-rupa-murni/