Jumat, 28 November 2014

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sosial dan Budaya

Pada zaman sekarang kita saat ini hidup serba cepat, praktis dan mudah. Saya pikir kebutuhan apapun. Contoh kebutuhan primer, seperti makan, kalau kita sedang lapar dan tidak ingin repot tinggal telepon, memesan menu cepat saji dan beres. Kita tahu restoran apa yang menawarkan pilihan menu lezat seperti ayam goreng, pizza, hamburger. Pikiran kita tertuju pada restoran asing terkenal yang menawarkan pilihan tersebut seperti Mc Donald, KFC. Ingin santai sejenak sambil meminum kopi, pilihan praktis kita, tinggal datang ke kafe dan yang jadi pilihan gerai kopi waralaba seperti Starbucs. Kalau kita bosan tinggal pencet gadget, kemudian buka youtube. Atau pergi ke bioskop menonton film Hollywood yang sedang hits. Coba kita pikirkan, sekitar kita, bahkan yang melekat pada diri kita, bahwa produk yang kita dapatkan itu, juga digunakan di seluruh dunia.

Kini tidak hanya produk, kebiasaan, dan perilaku kita saat inii juga tidak jauh berbeda dengan warga lain di dunia. Contohnya, dulu orang berkomunikasi jarak jauh dengan surat, kini tidak perlu repot. Ada Whatsapp, BBM, Facebook yang memungkinkan kita berkomunikasi jarak jauh dengan cepat dan murah. Bahkan tanpa perlu bertemu pun kita bisa bertatap muka, seperti penggunaan video conference, Skype dll. Hal itu sama dengan wilayah manapun, dan ini adalah sebuah fenomena. Saya lebih tepat menyebutnya sebagai fenomena globalisasi

Pengertian globalisasi yaitu masuknya atau meluasnya pengaruh dari suatu wilayah/negara ke wilayah/negara lain dan atau proses masuknya suatu negara dalam pergaulan dunia. Proses globalisasi mengandung implikasi bahwa suatu aktifitas yang sebelumnya terbatas jangkauannya secara nasional, secara bertahap berkembang menjadi tidak terbatas pada suatu negara. Globalisasi menunjukkan semakin meningkatnya ketergantungan antarindividu dan antarmasyarakat di seluruh dunia. Chia  mendeskripsikan arus globalisasi yang terjadi belakangan ini sebagai sebuah fenomena teknologi, ekonomi, sosial, politik, dan budaya sekaligus.

Globalisasi Sosial & Budaya

Globalisasi Budaya: Sebagai  negara  berkembang  yang  tidak  memiliki daya  kompetitif  tinggi  dan  posisi  tawar  setara  dengan  negara-negara  maju,  Indonesia  menghadapi  ancaman  serius  globalisasi  terhadap identitas  kultural.  kini, ketika nilai-nilai identitas asing dengan mudah dan cepat masuk ke rumah-rumah  penduduk  melalui  akses  informasi,  nilai-nilai  identitas kultural Indonesia tampak terkikis. Contohnya penggunaan bahasa asing dalam percakapan masyarakat, dimana fenomena sekarang menggunakan sisipan atau kalimat berbahasa asing tampaknya dipandang lebih intelek dan keren. Contoh lainnya adalah gaya berbusana yang banyak tidak lagi sesuai dengan budaya ketimuran, kearifan lokal yang hilang, dan seni budaya daerah yang mulai tersisih.

Globalisasi Sosial: Indonesia  termasuk  dalam  kategori  negara  yang  membebaskan  begitu saja semua  unsur asing masuk ke wilayahnya tanpa adanya perangkat - perangkat  yang  menampungnya  agar  tidak  langsung  bersentuhan dengan  rakyat. Akibatnya proses globalisasi yang berdampak secara sosial dari hal tersebut yaitu akulturasi, sikap meniru, sikap individualisme , sekulerisme, pragmatisme dan materialime.

Pertahanan Terhadap Arus Globalisasi
Menyikapi  prolematika  itu,  dibutuhkan  strategi  yang  tepat  agar  identitas kultural Indonesia  tidak semakin tergerus oleh  identitas  asing  dan  secara  perlahan  berpotensi  melenyapkan.  Strategi  yang  bisa  dijalankan  adalah  revitalisasi  identitas  kultural  Indonesia  melalui pembangunan  jati  diri  bangsa oleh warganya untuk  memperkokoh  identitas kebangsaan.  Contoh konkretnya yaitu rakyat Indonesia harus lebih kritis terhadap masuknya budaya asing melalui globalisasi. Masyarakat juga harus meletarikan tradisi nilai luhur serta budaya yang sudah tertanam di setiap daerah, generasi muda hendaknya juga selain harus terbuka dengan teknologi juga harus mampu mengangkat budaya bangsa dengan ide kreatifnya. Selain itu  negara  harus  menyediakan  perangkat  yang  memediasi pertemuan  antar identitas agar  identitas  asing  tidak  langsung  masuk  dalam  kehidupan  masyarakat.  Perangkat  itu  berupa  kurikulum  pendidikan  yang  sejak  dini  mengajarkan  siswa  tentang  nilai-nilai  identitas kultural khas Indonesia serta arti penting mempertahankannya  dari homogenisasi globalisasi dan  regulasi yang  melindungi kelestarian identitas nasional.

Berikut dampak positif dan negatif mengenai globalisasi dalam sosial dan budaya:
Dampak positif globalisasi dalam sosial dan budaya:
1. Keterbukaan informasi dan meningkatkan wawasan  sosial budaya negara lain yang berbeda-beda
2. Mudah melakukan komunikasi dan interaksi antar individu dan masyarakat
3. Cepat dalam bepergian dan berinteraksi
4. Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
5. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
6. Kesadaran masyarakat untuk saling memahami dan mengerti karena perbedaan latar belakang  budaya semakin tinggi

Dampak negatif globalisasi dalam sosial dan budaya:
1. Informasi yang tidak tersaring menimbulkan perilaku meniru, dan membawanya dalam   berinteraksi di masyarakat
2. Perilaku konsumtif
3. Individualistis dan  berpikir sempit
4. Disorientasi, dislokasi atau krisis sosial-budaya dalam masyarakat.
5. Berbagai ekspresi sscial budaya asing yang sebenarnya tidak memiliki basis dan  preseden kulturalnya.
6. Semakin merebaknya gaya hidup konsumerisme dan hedonisme.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar