Senin, 12 Maret 2018

Review Jurnal Cloud Computing Dalam Solusi ICT


Nama : Chyntia Dwinovita
NPM : 52414396
Kelas : 4IA22

1.      Pembahasan
Pada pembahasan kali ini mengenai Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini yaitu cloud computing. Dalam era teknologi yang terus berkembang dalam penelitian para praktisi ICT sampai saat ini, teknologi cloud computing dihadirkan sebagai upaya untuk memungkinkan akses sumber daya dan aplikasi dari mana saja melalui jaringan Internet, sehingga keterbatasan pemanfaatan infrastruktur ICT yang sebelumnya ada dapat diatasi. Cloud computing menawarkan peluang dan tantangan baru bagi praktisi ICT. Di beberapa kasus, keahlian yang dimiliki praktisi ICT dapat langsung digunakan dalam penerapan teknologi cloud, dan dalam beberapa kasus yang lain perlu di dikembangkan. Dituntut peningkatkan kemampuan beradaptasi sesuai standar di lingkungan cloud computing. Beberapa perusahaan besar telah mengeksplorasi teknologi cloud computing untuk dijadikan bisnis seperti Microsoft, IBM, Google dan Amazon dengan menginvestasikan jutaan dolar untuk hal tersebut. Perusahaan tersebut menawarkan layanan cloud, sehingga sebagian besar tugas pemantauan, konfigurasi, integrasi, pembelian infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak tidak lagi dibutuhkan karena akan ditangani oleh penyedia cloud. Dengan cloud computing, tidak ada lagi koneksi point-to-point antara pengguna dan infrastruktur komputasi.
Didalam pembahasan ini terdapat uraian dari beberapa pendapat dan penelitian mengenai teknologi cloud computing, setelah itu akan ditinjau kelebihan dan kekurangan yang dapat ditimbulkan atas implementasi cloud computing. Kemudian pembahasan akan diakhiri dengan kesimpulan apakah cloud computing memang solusi untuk ICT.

  1. Metode
Cloud computing (Komputasi Awan)
Cloud Computing merupakan perkembangan dari jaringan Komputer/Internet, dimana Cloud (awan) merupakan gambaran dari jaringan Komputer/Internet yang di abstraksi dari Struktur kompleks yang disembunyikan. Pada cloud computing sumber daya seperti processor, storage, network, software menjadi sebuah abstrak (virtual) dan dijadikan sebagai layanan di jaringan/internet. Teknologi cloud computing dapat menggabungkan beberapa perangkat komputer menjadi satu kesatuan dan membuat banyak Server pada satu perangkat komputer dengan virtualisasi.

  1. Karakteristik Cloud Computing
Terdapat lima karakterisitik pada cloud computing, yaitu :
1.  On-demand self-service. Konsumen dapat menentukan kemampuan komputasi secara sepihak, seperti server time dan network storage, secara otomatis sesuai kebutuhan tanpa memerlukan interaksi manusia dengan masing-masing penyedia layanan.
2.  Broad network access. Kemampuan yang tersedia melalui jaringan dan diakses melalui mekanisme standar yang mengenalkan penggunaan berbagai platform (misalnya, telepon selular, tablets, laptops, dan workstations).
3.   Resource pooling. Penyatuan sumberdaya komputasi yang dimiliki penyedia untuk melayani beberapa konsumen virtual yang berbeda, ditetapkan secara dinamis dan ditugaskan sesuai dengan permintaan konsumen. Ada rasa kemandirian lokasi bahwa pelanggan pada umumnya tidak memiliki kontrol atau pengetahuan atas keberadaan lokasi sumberdaya yang disediakan, tetapi ada kemungkinan dapat menentukan lokasi di tingkat yang lebih tinggi (misalnya, negara, negara bagian, atau datacenter). Contoh sumberdaya termasuk penyimpanan, pemrosesan, memori, bandwidth jaringan, dan mesin virtual.
4.  Rapid elasticity. Kemampuan dapat ditetapkan dan dirilis secara elastis, dalam beberapa kasus dilakukan secara otomatis untuk menghitung keluar dan masuk dengan cepat sesuai dengan permintaan. Untuk konsumen, kemampuan yang tersedia yang sering kali tidak terbatas dan kuantitasnya dapat disesuaikan setiap saat.
5. Measured Service. Sistem cloud computing secara otomatis mengawasi dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya dengan memanfaatkan kemampuan pengukuran (metering) pada beberapa tingkat yang sesuai dengan jenis layanan (misalnya, penyimpanan, pemrosesan, bandwidth, dan account pengguna aktif). Penggunaan sumber daya dapat dipantau, dikendalikan, dan dilaporkan sebagai upaya memberikan transparansi bagi penyedia dan konsumen dari layanan yang digunakan

  1. Model Layanan Cloud Computing
Terdapat tiga model layanan pada cloud computing, yaitu :
  1. Cloud Software as a Service (SaaS). Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk menggunakan aplikasi penyedia dapat beroperasi pada infrastruktur cloud. Aplikasi dapat diakses dari berbagai perangkat klien melalui antarmuka seperti web browser (misalnya, email berbasis web). Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur cloud yang mendasar termasuk jaringan, server, sistem operasi, penyimpanan, atau bahkan kemampuan aplikasi individu, dengan kemungkinan pengecualian terbatas terhadap pengaturan konfigurasi aplikasi pengguna tertentu. Contohnya adalah  Google Apps,  SalesForce.com dan aplikasi jejaring sosial seperti  FaceBook.
  2. Cloud Platform as a Service (PaaS). Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk menyebarkan aplikasi yang dibuat konsumen atau diperoleh ke infrastruktur cloud computing menggunakan bahasa pemrograman dan peralatan yang didukung oleh provider. Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur cloud yang mendasar termasuk jaringan, server, sistem operasi, atau penyimpanan, namun memiliki kontrol atas aplikasi yang disebarkan dan memungkinkan aplikasi melakukan hosting konfigurasi. Contohnya yang sudah mengimplementasikan ini adalah Force.com dan Microsoft Azure investment.
  3. Cloud Infrastructure as a Service (IaaS). Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk memproses, menyimpan, berjaringan, dan sumber komputasi penting yang lain, dimana konsumen dapat menyebarkan dan menjalankan perangkat lunak secara bebas, yang dapat mencakup sistem operasian aplikasi. Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur cloud yang mendasar tetapi memiliki kontrol atas sistem operasi, penyimpanan, aplikasi yang disebarkan, dan mungkin kontrol terbatas komponen jaringan yang pilih (misalnya, firewall host). Contohnya seperti Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service.

  1. Kelebihan dan Kekurangan
A.    Kelebihan Cloud Computing
-       Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.
-    Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat.
-  Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
-       Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.
-      Mengehemat biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal sistem informasi yang dibangun.

B.     Kekurangan Cloud Computing
-    Hal penting dalam cloud computing adalah koneksi internet, diperlukan bandwith yang memadai dan stabil agar cloud computing berjalan dengan baik. Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban.
-    Perusahaan yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing.
-      Jika server penyedia layana rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka perusahaan akan mengalami kerugian besar.

  1. Kesimpulan
Dalam profesional  ICT  diharuskan memiliki keahlian dalam penerapan teknologi cloud computing. Dengan memiliki kemampuan dan keterampilan, para profesional dapat memahami peluang baru yang digunakan sebagai kesempatan untuk memperluas kompetensi mereka. Perusahaan tersebut juga harus mengembangkan pengetahuan dan pemahaman tenaga ICT yang mereka miliki, sehingga nantinya transisi ke teknologi berbasis cloud bisa diterapkan dan dapat menguntungkan perusahaan. Teknologi yang dipakai dalam bidang ICT akan terus berkembang pesat, maka dibutuhkan kesiapan para profesional dan perusahaan ICT untuk mengantisipasi perkembangan tersebut.

Referensi Jurnal :
https://media.neliti.com/media/publications/130558-ID-none.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar